Released
| |
Country | USA | Canada | UK |
Language
|
English
|
Genre
|
Action | Adventure |Fantasy | Sci Fi
|
Director | Zack Snyder |
Writers
| David S. Goyer(screenplay), David S. Goyer (story), 3 more credits » |
Starcast | Henry Cavill, Amy Adams, Michael Shannon| See full cast and crew |
Rating | 8,1/10 |
Review:
“If at first you don’t succeed, try and try again”, tampaknya DC Entertainment dan Legendary Pictures di bawah bendera Warner Bros tahu benar arti kutipan bijak milik Thomas H. Palmer itu. Ya, Meskipun tidak sampai merugi, reboot layar lebar empat seri Superman yang berjarak tiga dekade lebih lalu dalam Superman Returns rupanya tidak terlalu bersinar apalagi jika kamu membandingkan dengan gempuran dahsyat dari pahlawan-pahlawan super geng Marvels rivalnya meskipun \ Returns sesungguhnya bukan reboot yang buruk dari Bryan Singer, dan percaya tidak percaya, Superman Returns kembali meneruskan kutukannya sejak era George Reeves, lihat apa yang terjadi dengan karier Brandon Routh yang malang sekarang?
Tetapi ini adalah superhero terbesar di dunia, sulit untuk tidak mengenal pemilik logo “S” dengan spandex dan celana dalam merah yang legendaris itu, maka sayang jika kemudian tidak memberikanya sebuah kesempatan kedua untuk membuktikan bahwa pesona si manusia baja belum habis.
Tidak ada embel-embel “Superman” di judulnya, tetapi dengan logo legendaris dan julukannya, sulit untuk tidak mengetahui bahwa Man of Steel adalah cerita tentang pahlawan super ciptaan Jerry Siegel yang sudah kita kenal sejak lahir yang kali ini kembali mendapat awal baru meskipun sempat tertunda penayanganya sampai setahun.
Adalah seorang Zack Synder yang kemudian mendapatkan kepercayaan luar biasa dari DC untuk membawa jagoanya memulai segalanya dari titik nol. Seperti yang kita ketahui Synder bukan sutradara kemaren sore dalam hal mengadaptasi komik. Ia pernah membuat Battle of Thermopylae begitu luar biasa dalam 300, dan yang lebih besar lagi ada adaptasi komik Alan Moore yang sukses digarapnya dengan fantastis, menjadikan Watchmen salah satu adaptasi superhero terbaik yang pernah ada.
Aapalagi kali ini ia medapatkan dukungan penuh dari David S. Goyer di departemen naskah dan “The” Chritopher Nolan di bangku produser yang diam-diam juga memberikan pengaruhnya kepada Snyder, ya, kedua nama itu adalah manusia-manusia hebat di balik kesukesan besar trilogi The Dark Knight.
Ya, kembali ke titik nol. Snyder membawa kembali semuanya ke awal ke planet Krypton yang sekarat, tepat disaat kelahiran putra pertama Jor-El (Russel Crowe) dan Lara Lor-Van (Ayelet Zurer), Kal-El. Krypton yang diambang kehancuran dan pembelotan yang dilakukan oleh General Zod (Michael Shannon) memaksa Jor-El mengirim Kal-El ke bumi beserta rahasia besar bangsa Krypton, dan selanjutnya yang terjadi adalah sebuah awal baru dari cerita lama tentang bayi alien yang ditemukan oleh pasangan petani Kansas, Jonathan dan Martha Kent (Kevin Cotsner dan Diane Lane) yang kelak akan kita kenal dengan nama Superman.
Ada dua nama jebolan saga The Dark Knight di sini, tentu saja epektasi kita kemudian akan melayang tinggi ke sebuah kisah superhero kelam, manusiawi dan realistis, tetapi beruntung itu tidak terjadi, setidaknya 2 jam lebih Man of Steel tidak di dominasi oleh drama gelap tentang pencarian jati diri meskipun masih ada nuansa realis namun tidak sampai terjebak terlalu dalam, toh kisahnya sendiri sebenarnya sudah lebih dari manusiawi; Anak alien yang dirawat manusia yang kemudian membela mati-matian para manusia ketimbang rasnya sendiri yang nyaris punah.
Separuh pertamanya dikuasai oleh drama pencarian jati diri seorang pemuda Kansas bernama Clark Kent yang berpetualang ke sana kemari untuk mencari tahu siapa dirinya, mengapa ia berbeda dan tujuannya sampai harus tersesat di bumi. Setelah momen seru di planet Krypton yang melibatkan naga dan berujung pada kehancuran besar serta pelepasan Kar-El yang emosional ceritanye kemudian bergarak bolak balik ke depan dan ke belakang (Bagian ini seperti mendapatkan pengaruh kuat Nolan).
Jadi buat penonton awam yang kurang atau tidak mengetahui asal muasal sang laki-laki super ini tenang saja Snyder akan memberikanmu semuanya itu dengan bungkusan gambar-gambar indah ala Terrence Malick dan momen-momen kepahlawan Clark muda sampai dewasa sebelum ia mengenakan seragam kebesarannya.
Mungkin dari titik ini alurnya bergerak sedikit lambat dan terseok-seok, ada kedalaman yang kurang digali meskipun terlihat Synder berusaha menghadirkan sisi emosional terutama ketika Clark a.k.a Kar-El berhubungan dengan ayah-ayahnya, para mantan Robin Hood itu.
Karakter Superman sendiri yang diperankan seorang Inggris, bintang The Tudors, Henry Cavill mungkin bukan pilihan yang paling pas terlebih jika kamu mau membandingkannya dengan dua aktor sebelumnya, tetapi usaha melelahkan dan penuh perjuangan yang dilakukannya (menambah berat badan dan kapasitas otot agar pas dengan konstum barunya yang membuang cawat merah legendarinya) rupanya cukup membuahkan hasil. Dengan dagu belah dan wajah tampannya Cavill sukses menjadi versi modern Superman ala Synder yang menawan, terlihat perkasa.
Lalu karakter main villaint-nya adalah General Zod yang sangat pas untuk sebuah kisah awal, pemerannya adalah Michael Shannon, aktor watak hebat yang tidak memerlukan usaha terlalu keras untuk mengahadirkan aura kejam dari seorang Jenderal Kryptonian yang penuh dendam dan ambisi.
Sementara ada Amy Adams yang tampak sedikit terlalu tua untuk peran Lois Lane, love interst Superman. Perannya tidak terlalu signifikan namun Superman tanpa kehadiran Lois Lane itu jelas aneh, dan ada sedikit twist di sini yang di buat Snyder yang melibatkan karakter Lois yang berbeda dengan komik atau film-film sebelumnya.
Snyder mungkin bukan seorang storyteller yang handal, kamu bisa saja menghujat bahwa alurnya sedikit berantakan dan melelahkan, tetapi jangan pernah meragukan Synder dan kemampuannya menghadirkan rangkaian action sekuens spektakuler. Ya, meskipun kali ini tidak melibatkan efek slowmotion yang menjadi ciri khasnya (imej cepat Superman tidak cocok dislowmotion kan) namun siapa yang bisa menahan pertarungan antara sang Manusia Super dengan para Kryptonian (Selain Zod ada karkter Faora yang keren yang dimainkan si cantik Antje Traue).
Ini seperti melihat kombinasi pertarungan dahyat dalam anime populer Jepang Dragon Ball dan video game dengan segala kecepatan luar biasa, sudut pandang yang asik, scoring heroik garapan komposer bertangan dingin Hans Zimmer dan tentu saja spesial efek dan ledakan yang fantastis, ya, mungkin durasinya tidak terlalu banyak dibanding dramanya dan efek 3D-nya buruk, namun apa yang dihadirkan Snyder itu sudah lebih dari cukup untuk membuatmu berdecak kagum terutama ketika para alien-alien super berpakian ketat itu berhantaman ria satu sama lain, membuat tembok-tembok keras hancur seperti kerupuk dan meluluhlantakan Metropolis seperti bagunan pasir. Skalanya dinaikan dua kali lipat lebih besar ketimbang Superman Returns.
Zack Snyder dengan dukungan nama-nama besar di balik kesuksesan reboot Batman membawa kembali kisah si Manusia Baja kembali ke awal, memodifikasinya dengan sentuhan modern dan mencoba menyeimbangkan drama tentang pencrian jati diri yang manusiawi dan parade action dahysat, meskipun kombinasinya terasa bekerja di satu sisi saja, namun ini adalah awal yang bagus dari franchise sebesar Superman.
Sumber,
Tetapi ini adalah superhero terbesar di dunia, sulit untuk tidak mengenal pemilik logo “S” dengan spandex dan celana dalam merah yang legendaris itu, maka sayang jika kemudian tidak memberikanya sebuah kesempatan kedua untuk membuktikan bahwa pesona si manusia baja belum habis.
Tidak ada embel-embel “Superman” di judulnya, tetapi dengan logo legendaris dan julukannya, sulit untuk tidak mengetahui bahwa Man of Steel adalah cerita tentang pahlawan super ciptaan Jerry Siegel yang sudah kita kenal sejak lahir yang kali ini kembali mendapat awal baru meskipun sempat tertunda penayanganya sampai setahun.
Adalah seorang Zack Synder yang kemudian mendapatkan kepercayaan luar biasa dari DC untuk membawa jagoanya memulai segalanya dari titik nol. Seperti yang kita ketahui Synder bukan sutradara kemaren sore dalam hal mengadaptasi komik. Ia pernah membuat Battle of Thermopylae begitu luar biasa dalam 300, dan yang lebih besar lagi ada adaptasi komik Alan Moore yang sukses digarapnya dengan fantastis, menjadikan Watchmen salah satu adaptasi superhero terbaik yang pernah ada.
Aapalagi kali ini ia medapatkan dukungan penuh dari David S. Goyer di departemen naskah dan “The” Chritopher Nolan di bangku produser yang diam-diam juga memberikan pengaruhnya kepada Snyder, ya, kedua nama itu adalah manusia-manusia hebat di balik kesukesan besar trilogi The Dark Knight.
Ya, kembali ke titik nol. Snyder membawa kembali semuanya ke awal ke planet Krypton yang sekarat, tepat disaat kelahiran putra pertama Jor-El (Russel Crowe) dan Lara Lor-Van (Ayelet Zurer), Kal-El. Krypton yang diambang kehancuran dan pembelotan yang dilakukan oleh General Zod (Michael Shannon) memaksa Jor-El mengirim Kal-El ke bumi beserta rahasia besar bangsa Krypton, dan selanjutnya yang terjadi adalah sebuah awal baru dari cerita lama tentang bayi alien yang ditemukan oleh pasangan petani Kansas, Jonathan dan Martha Kent (Kevin Cotsner dan Diane Lane) yang kelak akan kita kenal dengan nama Superman.
Ada dua nama jebolan saga The Dark Knight di sini, tentu saja epektasi kita kemudian akan melayang tinggi ke sebuah kisah superhero kelam, manusiawi dan realistis, tetapi beruntung itu tidak terjadi, setidaknya 2 jam lebih Man of Steel tidak di dominasi oleh drama gelap tentang pencarian jati diri meskipun masih ada nuansa realis namun tidak sampai terjebak terlalu dalam, toh kisahnya sendiri sebenarnya sudah lebih dari manusiawi; Anak alien yang dirawat manusia yang kemudian membela mati-matian para manusia ketimbang rasnya sendiri yang nyaris punah.
Separuh pertamanya dikuasai oleh drama pencarian jati diri seorang pemuda Kansas bernama Clark Kent yang berpetualang ke sana kemari untuk mencari tahu siapa dirinya, mengapa ia berbeda dan tujuannya sampai harus tersesat di bumi. Setelah momen seru di planet Krypton yang melibatkan naga dan berujung pada kehancuran besar serta pelepasan Kar-El yang emosional ceritanye kemudian bergarak bolak balik ke depan dan ke belakang (Bagian ini seperti mendapatkan pengaruh kuat Nolan).
Jadi buat penonton awam yang kurang atau tidak mengetahui asal muasal sang laki-laki super ini tenang saja Snyder akan memberikanmu semuanya itu dengan bungkusan gambar-gambar indah ala Terrence Malick dan momen-momen kepahlawan Clark muda sampai dewasa sebelum ia mengenakan seragam kebesarannya.
Mungkin dari titik ini alurnya bergerak sedikit lambat dan terseok-seok, ada kedalaman yang kurang digali meskipun terlihat Synder berusaha menghadirkan sisi emosional terutama ketika Clark a.k.a Kar-El berhubungan dengan ayah-ayahnya, para mantan Robin Hood itu.
Karakter Superman sendiri yang diperankan seorang Inggris, bintang The Tudors, Henry Cavill mungkin bukan pilihan yang paling pas terlebih jika kamu mau membandingkannya dengan dua aktor sebelumnya, tetapi usaha melelahkan dan penuh perjuangan yang dilakukannya (menambah berat badan dan kapasitas otot agar pas dengan konstum barunya yang membuang cawat merah legendarinya) rupanya cukup membuahkan hasil. Dengan dagu belah dan wajah tampannya Cavill sukses menjadi versi modern Superman ala Synder yang menawan, terlihat perkasa.
Lalu karakter main villaint-nya adalah General Zod yang sangat pas untuk sebuah kisah awal, pemerannya adalah Michael Shannon, aktor watak hebat yang tidak memerlukan usaha terlalu keras untuk mengahadirkan aura kejam dari seorang Jenderal Kryptonian yang penuh dendam dan ambisi.
Sementara ada Amy Adams yang tampak sedikit terlalu tua untuk peran Lois Lane, love interst Superman. Perannya tidak terlalu signifikan namun Superman tanpa kehadiran Lois Lane itu jelas aneh, dan ada sedikit twist di sini yang di buat Snyder yang melibatkan karakter Lois yang berbeda dengan komik atau film-film sebelumnya.
Snyder mungkin bukan seorang storyteller yang handal, kamu bisa saja menghujat bahwa alurnya sedikit berantakan dan melelahkan, tetapi jangan pernah meragukan Synder dan kemampuannya menghadirkan rangkaian action sekuens spektakuler. Ya, meskipun kali ini tidak melibatkan efek slowmotion yang menjadi ciri khasnya (imej cepat Superman tidak cocok dislowmotion kan) namun siapa yang bisa menahan pertarungan antara sang Manusia Super dengan para Kryptonian (Selain Zod ada karkter Faora yang keren yang dimainkan si cantik Antje Traue).
Ini seperti melihat kombinasi pertarungan dahyat dalam anime populer Jepang Dragon Ball dan video game dengan segala kecepatan luar biasa, sudut pandang yang asik, scoring heroik garapan komposer bertangan dingin Hans Zimmer dan tentu saja spesial efek dan ledakan yang fantastis, ya, mungkin durasinya tidak terlalu banyak dibanding dramanya dan efek 3D-nya buruk, namun apa yang dihadirkan Snyder itu sudah lebih dari cukup untuk membuatmu berdecak kagum terutama ketika para alien-alien super berpakian ketat itu berhantaman ria satu sama lain, membuat tembok-tembok keras hancur seperti kerupuk dan meluluhlantakan Metropolis seperti bagunan pasir. Skalanya dinaikan dua kali lipat lebih besar ketimbang Superman Returns.
Zack Snyder dengan dukungan nama-nama besar di balik kesuksesan reboot Batman membawa kembali kisah si Manusia Baja kembali ke awal, memodifikasinya dengan sentuhan modern dan mencoba menyeimbangkan drama tentang pencrian jati diri yang manusiawi dan parade action dahysat, meskipun kombinasinya terasa bekerja di satu sisi saja, namun ini adalah awal yang bagus dari franchise sebesar Superman.
Sumber,
Download
Nama File : Man of Steel
Jenis : AVI
Ukuran : 195 mb
Durasi : 2 Jam - 12 Menit - 20 Detik
Source : CAM
Alternatif : Link 1, Link 2, Link 3, Link 4, Link 5,
Note: Versi "CAM" kualitas gambar/suara masih buruk, tunggu Update-an berikutnya untuk DVDRip/BRRip.
Nama File : Man of Steel
Jenis : AVI
Ukuran : 195 mb
Durasi : 2 Jam - 12 Menit - 20 Detik
Source : CAM
Alternatif : Link 1, Link 2, Link 3, Link 4, Link 5,
Note: Versi "CAM" kualitas gambar/suara masih buruk, tunggu Update-an berikutnya untuk DVDRip/BRRip.
Subtitle :
Nama File : cam-man-of-steel.zip
Bahasa : Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Geraldine (Subscene.com)
Nama File : cam-man-of-steel.zip
Bahasa : Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Geraldine (Subscene.com)
No comments:
Post a Comment