KARYA TULIS ILMIAH - Pengaruh Narkoba di kalangan Remaja SMA terhadap Prestasi Belajar
Pengaruh Narkoba dikalangan Remaja
SMA terhadap Prestasi
Belajar
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar
Belakang
Narkoba
adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya . Selain narkoba ,
istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan daro Narkotika Psikotropika dan
Zat Adiktif . Semua istilah ini baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok
zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya . Menurut para
ahli kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa di pakai untuk
membius pasien saat hendak di oprasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu .
Namun kini presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian yang telah di luar
batas dosis . Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir seluruh penduduk
dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab
Misalnya
dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sdekolah , diskotik ,
tempat pelacuran dan tempat-tempat perkumpulan genk . Tentu saja hal ini biasa
membuat para orangtua , ormas , pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba
yang begitu merajalela .
Upaya
pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan , namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa .
Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah pengaruh narkoba pada
remaja yaitu dari pendidikan , keluarga . Orangtua diharapkan mengawasi dan
mendidik anaknya untuk selalu menjauhi narkoba . Dan hingga kini narkoba pun
telah merajalela di kalngan siswa-siswa SMP maupun SMA . Hal tersebut akan
engganggu prestasi belajar siswa yang mengkonsumsi narkoba tersebut . Jika
siswa mengkonsumsi narkoba tanpa henti (ketagihan) akan merusak beberapa
jaringan di tubuh pecandu yang mengakibatkan tidak konsen dalam pelajaran ,
selalu gelisah , tidak fokus pada pelajaran sehingga prestasi siswa pecandu
akan menurun . Jika banyak siswa yang banyak mengkonsumsi narkoba dan banyak pula siswa yang akan kehilangan
prestasi belajarnya , lalu bagaimana dengan negara kita ??? Jika semua penerus
bangsa nya mencandu narkoba , maka dari itu penulis akan membahas semuanya di
dalam karya tulis ilmiah ini .
B
. Batasan Masalah
Untuk memudahkan
pembaca memahami karya tulis ini , maka penulis akan membatasi pembahasan dalam
karya tulis yang berjudul “Pengaruh
Narkoba di kalangan Remaja SMA terhadap Prestasi Belajar” .
C
. Rumusan Masalah
·
Pengertian Narkoba ?
·
Macam-macam narkoba ?
·
Pengaruh
narkoba terhadap kesehatan ?
·
Pengertian Prestasi ?
·
Hal-hal
yang mempengaruhi prestasi ?
·
Cara
mengatasi kesulitan belajar ?
D
. Tujuan Penulisan
Penulis karya
tulis ilmiah dimaksudkan untuk memberikan
informasi secara konferhensi kepada pembaca tentang narkoba
dan bahayanya bagi generasi
muda .
BAB
II
LANDASAN TEORI
a.
Pengertian
Narkoba
“ Narkoba adalah
singakatan dari narkotika
dan obat/bahan berbahaya”.
http://www.google.co.id/gwt/x?q=karya+tulis
b.
Macam-macam narkoba
“Berbagai jenis
narkoba yang terdapat di
Indonesia . Berikut
macam-macam jenis narkoba : ganja
, heroin , putaw , ekstasi , kafein , nikotin , shabu-shabu , kokain “. http://www.karyailmiah.com
c.
Pengaruh narkoba
terhadap kesehatan
“Penurunan atau
perubahan kesadaran , hilangnya
rasa mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan ketergantungan “. http://www.wordpress.com/2012/02
d.
Prestasi
“Prestasi adalah
kemampuan nyata yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi
baik dari dalam
maupun dari luar
individu dalam belajar “. Menurut Sardiman A.M (2001:46)
e.
Hal-hal yang
mempengaruhi prestasi belajar
“ Penyesuaian diri
terhadap lingkungan ,
kesehatan intelegensi ,
minat dan motivasi , cara belajar , keluarga , sekolah , masyarakat , dan lingkungan sekitarnya “. Menurut Djaali H (buku Psikologi pendidikan thn 2007)
f.
Cara mengatasi
kesulitan belajar
“Melakukan diagnosa
berdasarkan indikasi kesulitan
belajar , melakukan evaluasi , pahami jenis
kesulitan belajar , tentukan jenis
bimbingan “. http://smpnu2dukuhturi.com//
BAB III
METODE PENELITIAN
a.
Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan cara
menyebarkan angket kepada
para remaja . Pengisian dilakukan
dengan cara para responden menuliskan jawaban-jawaban sesuai dengan
pertanyaan yang telah
diajukan diatas lembar
angket yang telah
diedarkan .
Responden yang
terpilih adalah responden yang
memenuhi syarat , antara lain : Orang yang
berumur 20 th keatas / langsung
dari kepolisian , Departemen
Kesehatan Indonesia , bukan pecandu narkoba .
Penyebaran angket
merata , meliputi berbagai
lapisan remaja yang
memakai narkoba , yaitu : pelajar SMP , pelajar
SMA , pelajar SMK dan remaja
putus sekolah .
b.
Hasil Angket
Angket yang
telah disebarkan berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
umum dan terbuka . Angket
ditujukan untuk mengetahui
secara umum gambaran
tentang narkoba mata
para remaja .
·
Penyebab
menggunakan narkoba
Persentase :
No.
|
Keterangan
|
Jumlah Responden
|
Persentase
|
1.
|
Pergaulan
|
20
|
75 %
|
2.
|
Stress
|
29
|
25
%
|
·
Pengetahuan tentang
narkoba .
No.
|
Keterangan
|
Jumlah Responden
|
Persentase
|
1.
|
Tahu
|
34
|
91 %
|
2.
|
Tidak
tahu
|
30
|
9
%
|
·
Dampak
terhadap sekolah
No.
|
Keterangan
|
Jumlah Responden
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
25
|
67 %
|
2.
|
Tidak
ada
|
12
|
33
%
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
a.
Pengertian narkoba
Narkoba (Narkotika ,
Psikotropika dan bahan Adiktif) adalah bahan / zat yang jika dimasukan dalam
tubuh manusia , baik secara oral / diminum , dihirup , maupun disuntikkan dapat mengubah pikiran , suasana hati / perasaan
dan perilaku seseorang . Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi)
fisik dan psikologis . Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman , baik sintesis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan .
b.
Macam-macam narkoba
·
Opioda
Yaitu nama segolongan
zat alamiah , semi sintetik maupun sintetik yang diambil dari bagian pohon
POPPY pertama kali ditemukan di Asia kecil . Selain itu Opioda digunakan
sebagai alat untuk menimbulkan rasa senang . Yang termasuk Opioda adalah
Opiat/Opium , Morfin , Heroin , Kodein , Opiat Sintetik .
·
Kokain
Merupakan zat yang
sangat kuat berupa bubuk Kristal putih
yang di suling dari daun Coca (erythroxylan Coca) yang tumbuh di Amerika
tengah dan Amerika selatan .
·
Mariyuana / Ganja / Kanabis
Kanabis berasal dari
tanaman dengan nama Cannabis Satifa dan Cannabis Indica yaitu sejenis tanaman
yang biasanya digunakan obat relaksasi untuk mengatasi intoksidasi ringan .
·
Sedativa
Merupakan zat yang
dapat mengurangi berfungsinya system saraf pusat .
·
Ekstasi
Ekstasi adalah obat
sintetis yang dikembangkan oleh perusahaan Ernts Merk di Jerman pada tahun 1914 . Ekstasi digunakan untuk
meningkatkan daya tahan prajurit di Amerika untuk pengobatan pasien yang sudah
parah .
·
Shabu-shabu
Merupakan komoditas
baru yang sedang laris . Zat ini mempunyai nama kimia Methametamine yang
mempunyai kesamaan sifat dengan ekstasi yang sama-sama tergolong dalam zat
psikotropika stimulasia otak yang dapat menyebabkan ketergantungan . Zat ini
menyebabkan lepasnya neuotransitter
dopamine dari ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan
kenikmatan .
c.
Pengaruh
narkoba terhadap kesehatan
Adaptasi
biologis tubuh kita terhadap penggunaan narkoba untuk jangka waktu yang lama
bisa dibilang cukup ekstensif, terutama dengan obat-obatan yang tergolong dalam
kelompok downers. Tubuh kita bahkan dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel
dan organ-organ tubuh kita menjadi tergantung pada obat itu hanya untuk bisa
berfungsi normal.
Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat dengan dan alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi syaraf di otak. Alkohol juga meningkatkan cytocell mitokondria yang ada di dalam liver untuk menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol untuk menjaga keseimbangan baru ini.
Tetapi, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua susunan dan keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis enzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu. Tiba-tiba saja, tubuh mencoba untuk mengembalikan keseimbangan didalamnya. Biasanya, hal-hal yang ditekan/tidak dapat dilakukan tubuh saat menggunakan narkoba, akan dilakukan secara berlebihan pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini.
Misalnya, bayangkan efek-efek yang menyenangkan dari suatu narkoba dengan cepat berubah menjadi GPO yang sangat tidak mengenakkan saat seorang pengguna berhenti menggunakan narkoba seperti heroin/putaw. Contoh: Saat menggunakan seseorang akan mengalami konstipasi, tetapi GPO yang dialaminya adalah diare, dll.
GPO ini juga merupakan ‘momok’ tersendiri bagi para pengguna narkoba. Bagi para pecandu, terutama, ketakutan terhadap sakit yang akan dirasakan saat mengalami GPO merupakan salah satu alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti menggunakan narkoba, terutama jenis putaw/heroin. Mereka tidak mau meraskan pegal, linu, sakit-sakit pada sekujur tubuh dan persendian, kram otot, insomnia, mual, muntah, dll yang merupakan selalu muncul bila pasokan narkoba kedalam tubuh dihentikan.
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS.
Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat dengan dan alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi syaraf di otak. Alkohol juga meningkatkan cytocell mitokondria yang ada di dalam liver untuk menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol untuk menjaga keseimbangan baru ini.
Tetapi, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua susunan dan keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis enzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu. Tiba-tiba saja, tubuh mencoba untuk mengembalikan keseimbangan didalamnya. Biasanya, hal-hal yang ditekan/tidak dapat dilakukan tubuh saat menggunakan narkoba, akan dilakukan secara berlebihan pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini.
Misalnya, bayangkan efek-efek yang menyenangkan dari suatu narkoba dengan cepat berubah menjadi GPO yang sangat tidak mengenakkan saat seorang pengguna berhenti menggunakan narkoba seperti heroin/putaw. Contoh: Saat menggunakan seseorang akan mengalami konstipasi, tetapi GPO yang dialaminya adalah diare, dll.
GPO ini juga merupakan ‘momok’ tersendiri bagi para pengguna narkoba. Bagi para pecandu, terutama, ketakutan terhadap sakit yang akan dirasakan saat mengalami GPO merupakan salah satu alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti menggunakan narkoba, terutama jenis putaw/heroin. Mereka tidak mau meraskan pegal, linu, sakit-sakit pada sekujur tubuh dan persendian, kram otot, insomnia, mual, muntah, dll yang merupakan selalu muncul bila pasokan narkoba kedalam tubuh dihentikan.
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS.
d.
Pengertian
Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi Belajar Prestasi
belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan
belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh
karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini
diarahkan pada masing-masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan
pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Untuk itu, dapat
dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja,
baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu .
Bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara
sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di
atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar
adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.
e.
Hal-hal
yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Kesulitan
belajar merupakan masalah yang cukup kompleks
dan sering membuat orangtua bingung mencari penyelesaiannya. Kesulitan belajar
banyak ditemukan pada anak usia sekolah. Pola belajar anak, memang dibentuk
saat di sekolah dasar. Sesuai dengan masanya ia mengalami perkembangan mental
dan pembentukan karakternya. Di masa kini anak tidak hanya belajar menghitung,
membaca, atau menghafal pengetahuan umum, tapi juga belajar tentang tanggung
jawab, skala nilai moral, skala nilai prioritas dalam kegiatannya.
·
Masalah disiplin juga tidak kalah pentingnya.
Anak-anak sejak kecil sudah harus ditanamkan disiplin. Jika, tidak sangat
menentukan perkembangan karakter anak tersebut. Di dalam kebudayaan
Bugis-Makassar ada istilah macanga-canga atau memandang enteng persoalan.
Sering menunda-nunda jadwal belajar.
·
Dalam menghadapi perilaku anak seperti ini,
dalalm artikel Ibu Anak disebutkan setidaknya ada tiga hal yang harus
diperhatikan. Namun, sebelum memperhatikan hal tersebut, orangtua hendaknya
tidak mudah jatuh iba sehingga mengambil alih tugas anak. Tentu dengan tujuan
meringankan agar mereka bisa mengerjakan pekerjaan rumah misalnya.
·
Sekali lagi orangtua tidak dianjurkan membantu
anak dengan cara mengambil alih, tapi bagaimana menuntun anak agar pekerjaan
rumah dikerjakan sendiri dalam situasi menyenangkan.
·
1. Perhatikan Mood
Untuk mengenal mood anak, seorang ibu harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar anak. Apakah anak belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Jika belajar dalam suasana hati yang senang, maka apa yang akan dipelajari lebih cepat ditangkap. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa kesal itu. Apakah karena pelajaran yang sulit atau karena konsentrasi yang pecah. Nah di sini tugas orangtua untuk menyenangkan hati si anak.
Untuk mengenal mood anak, seorang ibu harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar anak. Apakah anak belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Jika belajar dalam suasana hati yang senang, maka apa yang akan dipelajari lebih cepat ditangkap. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa kesal itu. Apakah karena pelajaran yang sulit atau karena konsentrasi yang pecah. Nah di sini tugas orangtua untuk menyenangkan hati si anak.
·
2. Siapkan Ruang Belajar
Kesulitan belajar anak bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena itu, coba sediakan tempat belajar untuk anak. Jika kesulitan itu muncul karena tidak tersedianya meja, maka ajaklah anak belajar di meja makan didampingi orangtuanya. Tentu sebelum belajar meja makan harus dibersihkan lebih dahulu.
Selain itu, saat mengajari anak ini Anda bisa melakukannya dengan menularkan cara belajar yang baik. Misalnya bercerita kepada anak tentang bagaimana dahulu ibunya menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap sulit. Biasanya anak cepat larut dengan cerita ibunya sehingga ia mencoba mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.
Kesulitan belajar anak bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena itu, coba sediakan tempat belajar untuk anak. Jika kesulitan itu muncul karena tidak tersedianya meja, maka ajaklah anak belajar di meja makan didampingi orangtuanya. Tentu sebelum belajar meja makan harus dibersihkan lebih dahulu.
Selain itu, saat mengajari anak ini Anda bisa melakukannya dengan menularkan cara belajar yang baik. Misalnya bercerita kepada anak tentang bagaimana dahulu ibunya menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap sulit. Biasanya anak cepat larut dengan cerita ibunya sehingga ia mencoba mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.
·
3. Komunikasi
Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas.
Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Jika, anak Anda aktif maka banyak sekali cerita yang lahir termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan sepatunya. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya.
Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas.
Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Jika, anak Anda aktif maka banyak sekali cerita yang lahir termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan sepatunya. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya.
f.
Cara
mengatasi kesulitan Belajar
o
1. Langkah-langkah diagnosis yang meliputi
aktifitas, berupa
a. Identifikasi kasus
b. Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan
c. Menemukan faktor penyebab baik secara internal maupun eksternal
a. Identifikasi kasus
b. Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan
c. Menemukan faktor penyebab baik secara internal maupun eksternal
o
2. Langkah prognosis yaitu suatu langkah untuk
mengestimasi (mengukur),
memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu atau tidak.
memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu atau tidak.
o
3. Langkah Terapi yaitu langkah untuk menemukan
berbagai alternatif kemungkinan cara yang dapat ditempuh dalam rangka
penyembuhan kesulitan tersebut yang kegiatannya meliputi antara lain pengajaran
remedial, transfer atau referal.
o
Sasaran dari kegiatan diagnosis pada dasarnya
ditujukan untuk memahami
karakteristik dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan. Dari ketiga pola pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosa kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
karakteristik dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan. Dari ketiga pola pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosa kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
o
4. Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan
mengalami kesulitan belajar. Adapun langkah-langkah mengidentifikasi siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
o
Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu
kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik bersifat umum
maupun khusus dalam bidang studi
o
Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam
“record academic” kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas atau
dengan kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.
o
Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat
kesalahan yang dibuat.
Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar yaitu mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu yang diberikan di dalam kelas, berusaha mengetahui kebiasaan dan cara belajar siswa di rumah melalui check list
Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar yaitu mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu yang diberikan di dalam kelas, berusaha mengetahui kebiasaan dan cara belajar siswa di rumah melalui check list
o
Mendapatkan kesan atau pendapat dari guru lain
terutama wali kelas,dan guru pembimbing.
o
5. Mengalokasikan letaknya kesulitan atau
permasalahannya, dengan cara mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi
tertentu. Dengan membandingkan angka nilai prestasi siswa yang bersangkutan
dari bidang studi yang diikuti atau dengan angka nilai rata-rata dari setiap
bidang studi. Atau dengan melakukan analisis terhadap catatan mengenai proses
belajar. Hasil analisa empiris terhadap catatan keterlambatan penyelesaian
tugas, ketidakhadiran, kekurang aktifan dan kecenderungan berpartisipasi dalam
belajar.
o
6. Melokalisasikan jenis faktor dan sifat yang
menyebabkan mengalami berbagai kesulitan.
o
7. Memperkirakan alternatif pertolongan.
Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya baik yang bersifat mencegah
(preventif) maupun penyembuhan (kuratif).
BAB
V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari
uraian karya tulis yang disusun penulis
, kami menyimpulkan bahwa penyalahgunaan narkoba terhadap para remaja
mengakibatkan menurunnya prestasi belajar setiap para remaja yang mengkonsumsi
narkoba tersebut . Dan pada akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan ,
sehingga dibutuhkan kepedulian orangtua , insan pendidik , tokoh masyarakat ,
dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda . Agar mereka bebas dari
bahaya narkoba .
Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua , masyarakat ,
negara dan agama sudah saatnya kita berkata “ Katakan tidak pada Narkoba” atau
“Say No To Drugs”. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa
lebih berprestasi dan mandiri . Jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih
baik hanya karena ingin mendapatkan kenikmatan sesaat yang dapat menghancurka
fisik dan mengganggu kesehatan mental dengan mencoba-coba menggunakan narkoba
.
DAFTAR PUSTAKA
http://ragilfahim.blogspot.com